Salah satu jenis instrumen penelitian yang banyak digunakan yaitu angket. Kualitas angket penelitian yang digunakan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu penelitian. Sayangnya, banyak peneliti mengalami kesulitan saat menyusun instrumen penelitian.  Apakah Anda termasuk salah satunya? Nah, bagi yang masih bingung bagaimana menyusun angket penelitian, simak artikel berikut hingga selesai.

Langkah-langkah menyusun angket penelitian

Berikut ini merupakan langkah-langkah praktis untuk menyusun angket penelitian:

1. Menentukan tujuan penelitian

Penyusunan instrumen penelitian harus disesuaikan dengan tujuan penelitian. Oleh karenanya, tujuan penelitian sudah harus ditetapkan terlebih dahulu.

2. Menentukan variabel penelitian

Setelah memiliki tujuan penelitian, peneliti biasanya melakukan kajian pustaka dan menyusun landasan teori penelitian. Data ini biasanya menjadi acuan dalam menentukan variabel penelitian. Variabel penelitian inilah yang nantinya akan dikembangkan menjadi indikator penelitian.

3. Menentukan bentuk pertanyaan

Bentuk angket sangatlah beragam, seperti angket terbuka dan angket tertutup. Oleh karenanya, perlu ditentukan bagaimana bentuk pertanyaan yang akan digunakan di dalam angket. Bentuk pertanyaan dapat berupa pilihan ganda, isian singkat, esai, menjodohkan, benar-salah, dsb. Bentuk pertanyaan yang disusun biasanya berpengaruh terhadap teknik penilaian dan teknik analisis data yang akan digunakan.

4. Menentukan teknik penilaian

Teknik penilaian atau teknik skoring digunakan untuk menilai data yang telah terkumpul. Jenis soal tes berupa pertanyaan yang memiliki nilai benar atau salah, biasanya menggunakan skala dikotomus atau skala politomus. Skala dikotomus biasanya memiliki 1 jawaban benar. Sementara skala politomus biasanya memiliki lebih dari 1 kemungkinan jawaban benar. Jenis soal tes yang menggunakan skala psikometrik (tidak ada jawaban salah), biasanya menggunakan skala pengukuran seperti skala Likert, skala Thurstone, skala Deskriptor, skala Chapin, skala Bogardus, dsb.

5. Menentukan teknik analisis data

Teknik analisis data dapat berupa analisis deskriptif dan analisis inferensial (analisis hubungan, analisis regresi, analisis faktor, dsb).

6. Menyusun item pertanyaan berdasarkan variabel dan indikator yang sudah ditetapkan

Untuk mempermudah penyusunan item pertanyaan, biasanya peneliti dapat membuat kisi-kisi. Tabel kisi-kisi setidaknya terdiri atas kolom variabel, indikator, butir soal, dan kunci jawaban.

7. Uji validitas isi

Pengujian validitas isi dilakukan untuk memastikan apakah item pertanyaan dapat mengukur dengan tepat sesuai dengan tujuan penelitian. Uji validitas isi biasanya dilakukan oleh ahli materi terkait. Peneliti dapat memberikan kisi-kisi angket yang telah dibuat sebelumnya kepada ahli materi. Sebagai contoh, angket penelitian mengenai bahaya merokok dapat divalidasi oleh ahli bidang kesehatan seperti dokter/ tenaga kesehatan.

8. Uji validitas konstruk

Pengujian validitas konstruk dilakukan untuk memastikan bahwa angket penelitian telah disusun menggunakan tata bahasa yang tepat dan mudah dipahami. Uji validitas ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah validasi oleh ahli bahasa.

Pada tahapan ini, peneliti biasanya menggunakan layanan proofreading angket oleh ahli bahasa. Pada beberapa penelitian bahkan dibutuhkan layanan back-to-back translation. Back-to-back translation yaitu menerjemahkan suatu dokumen yang sudah diterjemahkan dari bahasa asal ke bahasa tujuan kemudian diterjemahkan lagi ke bahasa asal. Proses ini digunakan untuk memastikan bahwa tidak ada penggunaan istilah yang ambigu atau dapat memicu salah tafsir.

Peneliti sebaiknya menggunakan layanan proofreading maupun back-to-back translator yang telah terbukti profesional dan berpengalaman seperti Penerjemah Jakarta. Penerjemah Jakarta juga menyediakan surat keterangan proofreading ataupun surat keterangan penerjemah jika diperlukan oleh peneliti.

9. Uji validitas dan uji reliabilitas empiris

Angket yang sudah selesai uji validitas internal (isi dan konstruk), dapat diuji validitas dan reliabilitasnya secara empiris di lapangan. Jika terdapat item pertanyaan yang tidak lolos pengujian, biasanya item tersebut dihapus atau diperbaiki. Sementara jika hasil pengujian memiliki hasil yang baik, maka seluruh item pertanyaan dalam angket siap digunakan untuk pengambilan data penelitian.

Sembilan poin di atas dapat menjadi salah satu referensi panduan singkat menyusun angket penelitian. Jika Anda memiliki masukan atau saran, bisa ditambahkan di kolom komentar ya. Anda juga dapat menggabungkannya atau menggunakan referensi lain yang lebih sesuai dengan kebutuhan penelitian Anda.

Untuk pemesanan dan informasi selengkapnya mengenai layanan proofreading, back-to-back translation, dan layanan terjemah dokumen lainnya, silakan hubungi salah satu kontak berikut.

Penerjemah Jakarta

PT. Inspirasi Citra Multi Jasa
Per. Wahana Pondok Gede T8 No. 12A Bekasi
Phone: 021-28678486
WhatsApp: 08122712110
Email: cs@penerjemahjakarta.com
Website: penerjemahjakarta.com
IG: @penerjemah_jakarta
FB Fanspage: Penerjemah Jakarta
Google business: Penerjemah Jakarta